Pages

Ads 468x60px

Peserta UN Diawasi CCTV

ImageCIMAHI – Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kota Cimahi serentak dimulai kemarin.Untuk mengawasi jalannya ujian, sebagian SD melengkapi ruang ujian dengan closed circuit television (CCTV).Terlihat di SD Mandiri 1, 2, dan 3 Citeureup,Kota Cimahi, sejumlah ruang ujian dipasangi kamera yang jumlahnya hingga 16 unit dengan satu ruangan kendali yang dilengkapi 8 televisi layar lebar. Guru pengawas di SD Mandiri 1 Kota Cimahi Alam Komara mengatakan,pemasangan CCTV ini untuk mempermudah pengawasan,selain itu diharapkan seluruh peserta ujian bisa terpantau. ”Guru pengawas pun tetap ditempatkan di ruang ujian,” ujarnya, kemarin.

Menurut dia, pemasangan kamera umumnya dilakukan sekolah berstandar nasional. Sebelum ujian,siswa diberikan pemahaman agar tidak terganggu saat menyelesaikan soal. ”Guru pengawas wajib memberikan pengertian pada siswa,”tuturnya seraya menyebutkan peserta ujian di sekolahnya berjumlah 124 siswa. UN serentak dimulai pukul 08.00 WIB dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, hari ketiga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). UN SD tahun ini tak ada ujian ulangan,namun ada ujian susulan bagi yang berhalangan sakit pada 18-20 Mei 2011. Kepala Seksi Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Cimahi Asep Makmun menyatakan tidak mencemaskan kebocoran dan kecurangan soal-soal UN SD/MI.

”UN sudah dipersiapkan maksimal mulai November 2010, pendataan peserta dan pelaksana UN dilakukan sejak saat itu. Soal pun disegel dan tak boleh rusak atau sobek sebelum pelaksanaan UN, jika terjadi kesalahan panitia UN langsung merespons hal itu,” bebernya. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, peserta UN SD/ MI/SDLB yang menjadi korban bencana banjir bandang dan longsor di Garut Selatan telah mendapatkan bantuan seragam sekolah. ”Banyak buku dan seragam hanyut terbawa banjir. Untuk seragam sudah sampai di Garut,Minggu (8/5),” ujarnya usai memantau UN di SD Sukawarna, Jalan Sariwangi, Kota Bandung. Seragam itu dari Dinas Sosial Jabar,sementara buku dari Disdik Jabar.Namun untuk buku hingga saat ini masih dalam pendataan.

Selain itu siswa juga mendapat bantuan makanan dari Dinas Perikanan. Pada pelaksanaan UN pertama ini, Heryawan bersama istri memantau UN di SD Sukawarna sebelum pelaksanaan ujian. Gubernur mengingatkan peserta untuk teliti mengerjakan soal dan mempersiapkan semua peralatan yang diperlukan saat ujian. Dia juga mengimbau siswa berdoa dulu sebelum mengerjakan soal. Di Kabupaten Cianjur,sebanyak 31 siswa SDN Babakan Loa,Jalan Selaawi, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, melaksanakan UN hanya beratapkan tenda dan beralaskan rumput. Hal tersebut karena sekolah mereka di Kampung Pasir Jati, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, terkena longsor dan bangunan tiga ruang kelas roboh. Selain itu, bangunan SDN Babakan Loa yang lokasinya di bawah Bukit Jati, kini sudah tidak dipakai lagi.

Meski hanya beratapkan tenda dan beralaskan rumput, para siswa tetap semangat mengikuti UN. ”Sebenarnya tidak enak ujian di sini,karena tanahnya becek. Saya tidak bisa konsentrasi,mana soalnya susah. Juga banyak binatang yang masuk seperti kucing yang duduk di sebelah saya, tapi mau gimana lagi, saya tetap harus semangat dan mudah- mudahan lulus,”tutur Sandi, siswa SDN Babakan Loa. Sebelum ujian,Kepala SDN Babakan Loa Dedi Mulyani memberi arahan kepada muridmurid untuk menerima keadaandantetapfokuspadasoal- soal yang diujikan.”Kita terus memberikan semangat agar anakanak tetap bisa mengerjakan soal dengan baik, meski keadaannya seperti ini,”ucapnya.

Kapuspindik Sukaresmi Aripin mengaku sangat prihatin dengan kondisi siswa-siswi SDN Babakan Loa.Pihaknya berjanji segera merelokasi bangunan sekolah yang roboh akibat longsor. Di tempat terpisah, Bupati Ciamis Engkon Komara berharap lulusan peserta UN SD mencapai 100%,kemudian melanjutkan ke SMP. agung bakti sarasa/ masita ulfah/ricky susan/ ujang marmuksinudinSUMBER BERITA