Pages

Ads 468x60px

Pengangkatan Honorer Diperketat

ILUSTRASI
PELITAKARAWANG.COM-.Pengangkatan honorer dinilai sudah memberatkan anggaran pemerintah daerah (Pemda). “Saya kira yang perlu kita disiplinkan adalah pengangkatan pegawai honornya,karena pegawai honor untuk daerah juga memberatkan anggaran. Itu perlu kita pikirkan ke depan ini,” ujar Gamawan di Jakarta kemarin.

Menurut dia, pemda yang hingga sekarang masih mengangkat tenaga honorer harus mencari solusi sendiri. Gamawan juga mengingatkan pengangkatan tenaga honorer harus berakhir tahun ini sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan pengetatan pengangkatan tenaga honorer tersebut, Gamawan berharap anggaran daerah bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik.

Selasa (21/6),Kementerian Keuangan mengeluhkan rendahnya ruang fiskal karena besarnya pemakaian anggaran untuk membiayai belanja mengikat seperti belanja aparatur negara. Dari total pagu belanja negara di APBN 2011 sebesar Rp1.229,6 triliun,92% sudah teralokasi untuk belanja yang sifatnya mengikat . 

maesaroh/sucipto _Deputi Sumber Daya Manusia dan Aparatur, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ramli Naibaho,menyatakan, perlu kehati-hatian dalam melakukan pengangkatan tenaga honorer karena erat kaitannya dengan anggaran. ”Kalau semua APBD dihabiskan untuk belanja pegawai, kapan membangun daerah itu,”ucapnya. 
 

Indonesia Moratorium TKI? Arab Pasti Tertawa

Indonesia Moratorium TKI? Arab Pasti Tertawa
JAKARTA -PELITAKARAWANG.COM-.Rencana pemerintah melakukan moratorium pengiriman TKI/TKW ke Arab Saudi dinilai bukan solusi tepat. Malahan, moratorium akan jadi bahan olok-olokan pemerintah Arab Saudi yang menilai pemerintah tak tahu kebijakan di negara tersebut.
“Jika moratorium jadi dilakukan, pemerintah Arab pasti menertawakan kita,” ujar mantan menteri perindustrian (menperin) Fahmi Idris kepada Republika di Hotel Crowne, Rabu (22/6).

Menurut dia, dihukum penggalnya TKW Ruyati oleh pemerintah Arab Saudi tanpa memberitahu kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia memang menyakitkan. Tapi, pihaknya meminta pemerintah proporsional dalam menyikapi masalah itu.
Fahmi menyebut, kebijakan moratorium menunjukkan sikap reaktif pemerintah untuk meredam kemarahan publik. Ia menyebut, kebijakan itu sebagai bentuk solusi parsial.

Solusi terbaik, kata Fahmi, pemerintah harus mengontrol ketat perusahaan penyalur TKI/TKW ke luar negeri. Yang terjadi, ucap dia, pekerja yang dikirim ke Arab Saudi itu tak terkontrol. Mereka berpendidikan rendah dan tak memiliki keterampilan khusus, serta tak bisa berkomunikasi dengan bahasa Arab.

Penemuan Mayat Bayi Gegerkan Warga Warudoyong

CIANJUR, (Pelitakarawang.com.- Penemuan mayat bayi di sekitar aliran irigasi membuat geger warga Kampung Cikembar Desa Warudoyong Kecamatan Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur, Selasa (21/6). Saat ditemukan mayat bayi jenis kelamin laki laki itu kondisinya sudah membusuk diduga merupakan hasil hubungan gelap. Belum diketahui pelaku yang membuang bayi tersebut dan kasusnya kini ditangani kepolisian setempat.Informasi yang dihimpun pelitakarawang.com menyebutkan keberadaan mayat bayi itu ditemukan pertama kali oleh anak-anak SD yang baru pulang sekolah, Selasa (21/6) sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika melewati saluran irigasi di tengah tengah sawah, mereka melihat seperti benda tergeletak dipinggiran irigasi. Awalnya mereka menduga benda itu boneka. Namun saat didekati, ternyata bukan, sosok yang tergeletak diirigasi itu mayat bayi. Temuan itu membuat anak anak ketakutan, dan mereka langsung berlarian. Kemudian memberitahukan temuan itu kepada warga dan diteruskan ke aparat desa setempat.Penemuan mayat bayi itu cepat beredar luas, warga pun berdatangan ke lokasi. Mereka ingin memastikan kabar yang beredar sekaligus melihat langsung mayat dilokasi. Akibatnya lokasi kejadian dipadati warga. "Awalnya saya dengar kabar ada mayat diirigasi tengah tengah sawah. Saya langsung ke lokasi ingin lihat langsung. Kondisi mayatnya sudah rusak, dan sudah bau busuk" kata Asep warga setempat. Dia mengatakan jenis kelamin bayi itu laki laki, diduga tidak lama setelah lahiran langsung dibuang karena masih terlihat ada tali ari arinya.Sementara itu, tidak lama setelah mendapat laporan warga petugas kepolisian dari Polsek Cikalongkulon tiba di lokasi. Mereka melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat. Proses evakuasi berlangsung menjadi tontonan warga. Mereka baru membubarkan diri setelah mayat bayi tersebut dibawa petugas ke Puskesmas setempat. Kemudian dibawa ke RSUD Cianjur.Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Cianjur H. Udin Wahyudin membenarkan adanya penemuan mayat bayi di wilayah Cikalongkulon. Kondisi mayatnya sudah rusak, jenis kelamin laki laki. "Kalau bagian tubuhnya masih lengkap, cuma kondisinya sudah rusak. Sekarang sedang proses pemeriksaan jenazahnya," ujarnya.

Polres Purwakarta Bekuk Pencuri Benang

PURWAKARTA, (Pelitakarawang.com).- Polres Purwakarta membekuk dua pemuda yang kepergok tengah menjual benang curian milik PT Indorama Synthetic (PT IRS). Dari tangan tersangka petugas mengamankan tujuh rol benang dengan volume persatu rol mencapai 5 kg.Kedua tersangka yang dibekuk petugas itu adalah AR (25) warga Kampung Cisampih, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur dan DR (27) warga Kampung. Jati, Desa Cihuni, Kecamatan Pasawahan. Kini, kedua tersangka harus meringkuk di sel tahanan Mapolres Purwakarta guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.Kasatreskrim Ajun Komisaris Yuswandi didampingi Ajun Komisaris Sutiyono Kasi Humas Polres Purwakarta kepada wartawan, Selasa (21/6), mengungkapkan, bahwa dua pencuri benang tersebut berhasil ditangkap berdasarkan laporan masyarakat."Informasi dari masyarakat kami kembangkan. Diterjunkan anggota, ternyata benar ada tindak pencurian. Dua tersangka ini berhasil ditangkap, dan langsung kami amankan," ujar Sutiyono.Menurutnya, keduanya ditangkap ketika melakukan aksinya pada Senin ( 20/6) malam sekitar pukul 22.00 Wib. Barang bukti curian dimasukan dalam karung dengan melalui gorong-gorong. "Barang bukti berupa benang sebanyak 7 rol dengan volume persatu rol mencapai 5 kilogram. Barang ini diduga milik PT. Indorama," kata dia.Dikatakanya, sementara ini dua tersangka diamankan di Mapolres guna proses penyelidikan dan pengembangan selanjutnya. "Ini merupakan bagian dari operasi Libas 2011, operasi ini memang memfokuskan pada Curat dan Curas," ucapnya.Dijelaskan, opersi libas ini berlangsung dalam waktu 10 hari dan bertujuan untuk keamananan dalam rangka Kamtibmas. "Setelah operasi Libas meningkat ke operasi Patuh, ini bertujuan untuk tata tertib berlalu lintas," ujarnya. 

Petugas Kec. Maniis Patok Akses Keluar Lokasi Penebangan Kayu di Lahan HGU

PURWAKARTA,PELITAKARAWANG.COM-.Petugas dari Kecamatan Maniis dan Karang Taruna kecamatan setempat bersama-sama melakukan pematokan akses keluar dari lokasi penebangan tanaman kayu di lahan HGU di Desa Pasirjambu, Kecamatan Maniis, Purwakarta. Pasalnya, sampai batas waktu yang ditentukan perusahaan yang mengelola lahan HGU seluas 30 hektar di Kecamatan Maniis tersebut mengindahkannya.

Camat Maniis Krisna dan Ketua Karang Taruna Kecamatan Maniis, Deni ketika dihubungi secara terpisah membenarkan pematokan jalan masuk/keluar dari lokasi penebangan di lahan HGU karena tidak mematuhi aturan yang berlaku di daerah yaitu Perda nomor 16 dan 17 tahun 2002.

Menurut Deni, penebangan tanaman kayu di lahan HGU di Desa Pasirjambu tersebut melanggar Perda. Pasalnya, dalam Perda nomor 16 dan 17 tahun 2002 disebutkan penebangan tanaman di lahan HGU harus mendapatkan izin dan rekomendasi dari bupati melalui Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan.
"Akan tetapi, sejak berlangsung penebangan pada awal bulan Juni, pihak pengelola lahan HGU tersebut tidak mengantongi ijin. Berarti penebangan kayu di lahan itu dianggap liar," katanya.

Hal senada diungkapkan Kasubag Pol PP Purwakarta, Wahyu Mulyana, menurutnya, pihaknya akan segera menindaklanjuti terjadinya pelanggaran Perda di lahan HGU di Kecamatan Maniis. Namun sebelumnya, Pol PP akan menghubungi MP Kecamatan Maniis. 

SUMBER PR ON LINE

Pedagang Pasar Rebo Gugat Bupati dan PT SHP

PURWAKARTA,PELITAKARAWANG.COM-.Ratusan para pedagang dari Pasar Rebo dan sekitarnya melaksanakan aksi demo ke kantor Pengadilan Negeri (PN) Purwakarta, Rabu (1/6) kemarin. Aksi demo para pedagang itu guna mendampingi pengacara pedagang Pasar Rebo yang mendaftarkan gugatan terhadap Pemkab Purwakarta dan PT Surya Handa Perkasa (PT SHP) sebagai developer pembangunan Pasar Simpang, Purwakarta.

Aksi demo yang dilakukan ratusan pedagang yang menggunakan sepeda motor dan kendaraan roda empat yang berlangsung pada Rabu (1/6) pukul 12.30 WIB sempat memacetkan arus lalu lintas di sekitar kantor PN Purwakarta yang berada di Jalan KK Singawinata, Purwakarta. Namun, puluhan petugas dari Polres Purwakarta yang sudah berjaga-jaga sejak pagi berhasil mengurai kemacetan yang terjadi.

Dalam orasinya, sejumlah pedagang mengaku kecewa terhadap Pemkab dan DPRD Purwakarta yang tidak bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat khususnya para pedagang Pasar Rebo. Bahkan, Bupati Purwakarta telah melakukan pembohongan dengan mengubah perjanjian kerjasama (PKS) antara Pemkab Purwakarta dan PT SHP.

"Kami para pedagang di Pasar Rebo sudah sejak awal menolak relokasi ke Pasar Simpang. Aspirasi para pedagang ini tidak pernah didengar oleh Pemkab dan DPRD Purwakarta," kata pedemo.

Selain berorasi, para pedemo pun membentangkan berbagai spanduk dan poster yang mengecam rencana relokasi para pedagang Pasar Rebo.

Ketua Ikatan Warga Pedagang Pasar (Iwapa) Kabupaten Purwakarta H. Zaenal Muttaqien di sela-sela aksi demo mengatakan, pedaftaran gugatan dengan tergugat pertama Pemkab Purwakarta cq Bupati Purwakarta dan tergugat kedua PT SHP dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan para pedagang yang diperlakukan secara sewenang-wenang oleh penguasa dan pengusaha.

"Kami ini berjuang bukan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok melainkan untuk kepentingan pedagang," kata Zaenal.

Dijelaskan, para pedagang Pasar Rebo sebenarnya tidak anti dengan pembangunan yang tengah dilaksanakan Pemkab Purwakarta melainkan sepenuhnya mendukung Pemkab Purwakarta jika hanya merenovasi Pasar Rebo dan tidak merelokasinya.

"Situasi dan kondisi ekonomi yang tengah menghimpit para pedagang tidak mungkin pindah ke lokasi baru yang menawarkan harga yang sangat tinggi," kata Zaenal yang juga sebagai Ketua Ikatan Warga Pedagang (Iwapa) Kabupaten Purwakarta.

Diakuinya, harga kios baru yang ditawarkan pihak pengembang yang membangun Pasar Simpang sangat mahal dan tidak mungkin bisa terjangakau oleh para pedagang yang akan berjualan di Pasar Simpang. 

"Omset para pedagang di pasar sekarang ini turun apalagi dibebani kewajiban untuk membayar harga kios yang tinggi," ungkapnya.

Untuk itu, kata dia, warga pasar menuntut Bupati membatalkan kerjasama dengan PT SHP karena akan menyengsarakan warga pasar sendiri.

Berbagai point yang melandasi keberatannya para pedagang dengan program yang ditawarkan pemerintah daerah maupun pengembang menjadi pilihan pedagang untuk menolak terhadap rencana tersebut. "Kan tujuan dari keberadaan pemerintah daerah itu untuk mensejahterakan rakyatnya. Kalau harga kios yang ditawarkan melebihi kemampuan tentunya para pedagang bereaksi," katanya.

SUMBER

Waluyo Tewas Setelah Menegak Minuman Keras

SUBANG.PELITAKARAWANG.COM-.Seorang awak komedi putar, Waluyo (19), warga Kampung Salagedang, Desa Jati, Kec. Cipunagara, tewas setelah menenggak minuman keras oplosan, Jum'at malam (27/5). Saat peristiwa terjadi korban tengah mengoperasikan komedi putarnya di Desa/Kec. Cipeundeuy.

Menurut keterangan rekan korban Rohman (31), warga Kampung Wanakersa, Desa Kamarung, Kec. Pagaden, sebelum tewas korban menenggak minuman keras bersama dirinya. Mereka meracik sendiri miras tersebut yang terdiri dari alkohol berkadar 70 persen ditambah air bening dan salah satu jenis minuman suplemen.

Ritual minum miras tersebut mereka lakukan agar tidak merasa lelah ketika mendorong komedi putar. Namun, beberapa menit setalah itu, korban terlihat muntah-muntah lalu jatuh tak sadarkan diri.
"Saat diperiksa ternyata nyawanya sudah melayang," kata Rohman, ketika ditemui Minggu (29/5).
Kejadian tersebut langsung dilaporkan kepada pimpinan korsel dan diteruskan ke pihak Kepolisian Sektor Cipeundeuy. Anggota Polisi yang tiba di tempat kejadian bersama petugas kesehatan memastikan tidak ada unsur kekerasan pada tubuh korban.

Kapolres Subang Ajun Komisris Besar M. Awal Chairuddin melalui Kapolsek Cipeundeuy Kompol Safiuddin Ibrahim melalui mengatakan, diduga kuat kondisi tubuh korban sedang lemah saat minum miras. Sebab rekan korban yang juga meminum cairan yang sama tidak mengeluh sakit.

"Kemungkinan korban mengidap penyakit lain. Toh teman-temannya yang ikut minum malah tidak apa-apa," kata Kapolsek.

Dikatakan juga, mayat korban tidak diautopsi karena pihak keluarganya tidak memberikan izin."Mereka menganggap kematian korban suatu musibah," kata Kapolsek.SUMBER BERITA

Puluhan Pemilik Tanah Tuntut Pengembang

PURWAKARTA,PELITAKARAWANG.COM.- Puluhan pemilik tanah di area perumahan Kota Permata Purwakarta di Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao mempertanyakan belum dibayarkannya uang pengganti lahan yang digunakan pengembang dalam pembangunan perumahan tersebut. Dari luas lahan yang tersedia sebanyak 30 ha, 2,8 ha milik warga senilai Rp 2,8 miliar belum dibayarkan pengembang sejak tahun 2008.

Demikian disampaikan perwakilan warga H. Dedi Supriyatna (60) kepada wartawan. Menurutnya, pengembang perumahan Kota Permata PT TUBS Development sudah tiga tahun ini belum membayarkan pembebasan tanah milik warga. Padahal, di lokasi perumahan pengembang telah membangun ratusan rumah yang telah dihuni konsumen. "Sertifikat puluhan warga berada di tangan saya. Jadi nantinya bagaimana konsumen di perumahan Kota Permata mendapatkan sertifikatnya," kata Dedi Supriyatna.

Ia juga mempertanyakan pengembang mengajukan kredit untuk pembangunan rumah ke lembaga perbankan jaminan yang diberikanya apa. "Kalaupun yang diajukan sertifikat induk berarti ada dua sertifikat nantinya," katanya.

Dijelaskan, dalam SK Bupati Purwakarta nomor 503/Kep.288-BPMPTSP/2009 disebutkan pemberian izin lokasi pembangunan perumahan berkarakter seluas 30 ha kepada PT TUBS Development. "SK Bupati Purwakarta sudah tiga kali mengalami perubahan," katanya.

Dedi mengakui telah lelah memperjuangkan lahan miliknya yang terkena proyjk perumahan Kota Permata Sejak 2008 lalu. Pihaknya telah berulang kali menagih walaupun pihak pengembang telah sampai 3 kali melakukan perubahan manajemen belum memperoleh uang pengganti dari PT TUBS.

Tak hanya itu, Dedi mencurigai ada 'orang kuat' di belakang konsorsium perumahan Kota Permata. Pasalnya, untuk pembangunan jalan di perumahan tersebut mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. "Saya dengar ada orang kuat dibelakangnya," ujar Dedi.

Dengan begitu, sekalipun lahan pada proyek perumahan ini bersengketa, tetapi semuanya berjalan mulus, termasuk proses perizinan dari Pemkab Purwakarta dan pengurusan lahan dari BPN. "Saya kasihan kepada konsumen yang membeli rumah di Kota Permata itu. Jangan esok lusa, kredit selesai tetapi konsumen tak bisa memiliki sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan disana karena sengketa ini yang terus berlanjut," katanya.

Berkaitan dengan adanya keluhan warga yang menuntut pembayaran tanah, Direktur PT TUBS Development yang baru Rully tidak berada di tempat termasuk para staf dan karyawan di kantor pemasaran perumahan tersebut tidak berada di tempat.

"Bapak Rully jarang kesini. Sedangkan staf yang lain sedang akan keperluan ke kawasan industri BIC," jelas Iman, satu satpam di Kantor Pemasaran Kota Permata.


SUMBER BERITA

FSPMI Akan Mengawal Persidangan Kasus "Burung Garuda"

PURWAKARTA, (Pakar.Com).- Para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SFPMI) akan mengawal sampai proses persidangan atas kasus dua anggotanya yang dijadikan tersangka terkait pencantuman logo burung Garuda. Kedua buruh yaitu Ek dan Er dijerat pasal 69 huruf b Undang-undang nomor 24 tahun 2009 saat menjadi panitia pemilihan pengurus unit kerja SMPI di PT Sumi Indo Wiring System (PT SIWS) pada serikat pekerja bulan Oktober lalu.Hal tersebut disampaikan Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta, Fuad BM yang didampingi salah seorang tersangka Ek kepada wartawan, Selasa (24/5) di area Situ Buleud, Purwakarta. Menurutnya, kasus pencatuman burung Garuda pada stempel panitia pemilihan pengurus unit kerja SMPI PT SIWS sudah menjadi kasus nasional.Oleh karena itu, sebagai wujud kepedulian terhadap anggotanya yang terkena jeratan Undang-undang nomor 24 tahun maka lembaga tempat bernaung kedua buruh itu akan memberikan perlindungan dan pengawalan sampai ke pengadilan.Pihaknya sudah menyampaikan pengaduan masalah yang menimpa kedua buruh anggota FSMPI Purwakarta ke DPP FSPMI. "DPP FSPMI ternyata memberikan dukungan moril bahkan telah menyiapkan pengacara untuk mendampingi kedua tersangka tersebut," kata Fuad BM.Sementara itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta tidak mungkin mendeponering atau mengesampingkan kasus pencantuman logo burung Garuda yang menimpa dua buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) unit kerja PT Sumi Indo Wiring System (PT SIWS) Purwakarta. Pasalnya, berkas kasus pelanggaran terhadap Undang-undang nomor 69 huruf b Undang-undang nomor 24 tahun 2009 sudah lengkap (tahap kedua). Demikian disampaikan Kasipidum Kejari Purwakarta, Yudi Prihastoro, kepada wartawan, Selasa (24/5) di ruang kerjanya. Menurutnya, sebenarnya dirinya enggan memberikan pernyataan mengatasnamakan lembaga karena yang berwenang adalah Kejari Purwakarta. "Sebenarnya yang berhak berbicara itu Kejari Purwakarta," katanya.

Kantor PDAM Purwakarta Dibobol Maling

PURWAKARTA, (Pakar.com).-Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah lebih dari dua orang berhasil membobol kantor PDAM Kabupaten Purwakarta di Jalan Terusan Basuki Rahmat, Purwakarta, Sabtu (21/5) dinihari sekira pukul 01.00 WIB. Dalam peristiwa itu, kawanan perampok menggondol uang tunai sekitar Rp 25 juta, dua buah laptop dan dua monitor komputer.Aksi pembobolan kantor PDAM Purwakarta terjadi pada Sabtu (21/5) dinihari itu dilakukan kawanan pelaku dengan terlebih dulu menggunting ram kawat yang berada di belakang kantor. Para pelaku masuk lewat pintu belakang karena di sekitar kantor bagian depan dijaga petugas Satpam PDAM Purwakarta.Usai menggunting ram kawat, para pelaku masuk ke dalam ruangan kantor dengan cara membobol teralis jendela di bagian belakang. Setelah berada di dalam ruangan kantor, para pelaku dengan leluasa mengobrak-abrik seluruh ruangan.Dari ruangan bagian keuangan kantor PDAM Purwakarta, kawanan pelaku mengambil uang tunai sebesar Rp 25 juta yang berada di salah satu laci. Tidak hanya itu saja, dua buah laptop dan tv monitor yang berada di ruangan itu turut digondol pelaku.Belum puas mengobrak-abrik ruangan bagian keuangan, para pelaku leluasa mengacak-acak ruangan lain termasuk ruangan Direktur PDAM Purwakarta. Tapi dari seluruh ruangan yang diacak-acak, mereka tak mendapatkan satupun barang berharga.Aksi pembobolan kantor PDAM Kabupaten Purwakarta itu segera berakhir setelah seorang sopir yang tiba pada Sabtu dinihari itu akan masuk ke dalam kantor. Rupanya, ketika para pelaku tengah membobol brankas dengan linggis, tiba-tiba datang seorang sopir yang akan masuk ke ruangan.Melihat ada pegawai PDAM yang akan masuk, kawanan pelaku kemudian kabur di tengah kegelapan malam lewat belakang kantor.
Kapolsek Kota Purwakarta Komisaris Ridwan Mustopa kepada Pakar.Com mengatakan, pihaknya masih menyelidiki pembobolan kantor PDAM Purwakarta tersebut.Menurutnya, dari ruangan kantor PDAM yang diobrak-abrik kawanan pelaku, petugas mendapatkan linggis yang diduga digunakan para pelaku untuk membobol pintu dan lemari yang ada di kantor tersebut.

Sesosok Mayat Ditemukan di Cilangkap Plered

Plered, (Pakar.Com).-Warga Kampung Cilangkap, Desa Cadasari, Kecamatan Plered gempar menyusul ditemukannya sesosok mayat laki-laki, Sabtu (21/5) siang sekira pukul 11.00 WIB. Mayat dengan ciri-ciri kulit sawo matang, usia diperkirakan 30 tahun ditemukan seorang warga di tengah belukar tebing di Kampung Cilangkap.
Kapolsek Plered Komisaris Bustari ketika dihubungi  mengatakan, jajarannya masih menyelidiki penyebab kematian korban. "Kami belum bisa menyimpulkan apakah kematian korban akibat pembunuhan atau bukan," katanya.
Menurutnya, korban ditemukan seorang warga yang tengah mencari kayu bakar di lokasi kejadian. "Setelah mendapat laporan, petugas langsung membawa korban ke rumah sakit Bayu Asih Purwakarta untuk diautopsi," kata Bustari.

NII Dilaporkan ke Polisi

PURWAKARTA
JAKARTA,PELITAKARAWANG.COM-.Mantan Menteri Negara Islam Indonesia (NII) Imam Supriyanto mendatangi Markas Besar (Mabes) Polri, Ahad (15/5). Dia hendak melaporkan tindakan makar yang diduga dilakukan NII. Namun ia tidak menjelaskan NII faksi mana yang diduga melakukan tindakan makar tersebut.

"Baru mau laporan tentang makar," ujar Imam saat ditemui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Ahad (15/5).

Imam yang datang mengenakan jaket berwana coklat dan celana jeans tampak terburu-buru memasuki pintu samping Gedung Bareskrim Mabes Polri.

Saat ditanya mengenai kegiatan makar yang dilaporkan dan barang bukti apa saja yang diserahkannya, Imam kembali enggan untuk menjelaskannya.

"Ya pasal makar, Bukti-bukti nanti di polisi. Bukti sudah siap semua. Nanti kalau sudah selesai ya," ujarnya.

Meski demikian Imam mengatakan kalau pelaporannya ini terkait pelanggaran pasal 107 KUHP tentang menggulingkan pemerintahan dengan ancaman hukuman 15-20 tahun.

Kemudian saat ditanya mengapa ia tidak membawa pengacara saat melaporkan hal ini. Mantan petinggi NII itu mengatakan tidak memerlukan pengacara untuk pelaporan tersebut karena nanti dari laporannya akan dianalisa untuk didiskusikan lagi.

Menanggapi hal ini, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan sejauh ini laporan yang diketahuinya baru mengenai pemalsuan tanda tangan saja, sedangkan mengenai makar belum.

"Makar belum dilaporkan, dalam keterangan tambahan tentang makar nanti kita cek lagi. Sementara belum ada indikasi makar," terangnya.

Seperti diketahui, awal Mei lalu, Imam juga telah melaporkan Panji Gumilang ke Mabes Polri. Ia menuding pendiri Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat itu telah memalsukan tanda tangan kepengurusan yayasan.(MI/ICH)SUMBER BERITA

NIKMATNYA BASO MAHKOTA MALL STS SADANG PURWAKARTA

Purwakarta-"PAKAR"-.Bagi kebanyakan orang siapa yang tak mengenal dan tak suka makanan yang satu ini,khas Indonesia yang di maksud adalah baso ,makanan favorit masyarakat indonesia saat ini,sangatlah disuka baik oleh perempuan ataupun lelaki tua atau dewasa.
Di Purwakarta,khususnya baso juga menjadi serbuan banyak orang. ihat saja di Mall STS Sadang,di sana ada baso "Mahkota "yang berdiri sejak tahun 2009 lalu.Kini banyak dikunjungi oleh para pengunjung, selain rasanya enak harganya juga pas untuk semua kalangan meskipun tempatnya berada di mall terbesar di kota Purwakarta.berdasarkan wawancara yang di dapati dengan pemilik CV.Putra Mahkota sebagai induk perusahaan baso Mahkota Mas Mulyadi minggu kemarin(15/5)mengatakan, Saat ini,banyak pengunjung yang ketagihan datang dan kembali  untuk menikmati baso yang di sediakan di mall STS karena baso kami langsung di racik dengan resep keluarga yang telah diwarisi oleh keluarga ,ujar Mas Mul Si Empunya baso Mahkota.
Sambungnya,berdasarkan surat dari Dinkes nomor :22.443.5.2009.0 baso kami telah berlisensi sehat.Menu andalan kami yaitu "Baso Telur dan Urat dengan harga yang terjangkau sekitar Rp.7000,-s/dRp.10.000,-/porsi Mahkota sendiri buka dari jam 9.00-21.00.Wib jadi jangan sampai ketinggalan silahkan coba menu kami dijamin tidak mengecewakan,kata dia mempromosikan usahanya.**(Laporan :Deny Yusuf /Kabiro/Red).

PELITA KARAWANG

16 Mei Cuti Bersama

JAKARTA,."PAKAR"- Pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang menyatakan tanggal 16 Mei 2011 sebagai Cuti Bersama. SKB itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama, SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan SK Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengungkapkan hal itu dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (13/5). 

Dalam SKB tersebut dinyatakan, dalam rangka efisiensi dan efektivitas hari kerja, hari libur dan cuti bersama maka dipandang perlu ditata kembali pelaksanaannya.Menko Kesra mengatakan, pemerintah mengizinkan sebagian Pegawai Negeri Sipil untuk libur pada Senin (16/5) yang "terjepit" dua hari libur, yaitu Minggu (15/5) dan Selasa (17/5) untuk memperingati Hari Raya Waisak.

"Dipersilahkan untuk menggunakan tanggal 16 hari Senin itu untuk libur dikoordinasikan ke pimpinan instansi masing-masing. Dan dalam hal ini nanti Menpan (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara) yang akan mengatur tentang penggunaan tersebut," katanya.

Meski mengizinkan sebagian PNS untuk libur, Agung meminta semua pegawai yang bekerja di sektor pelayanan publik, seperti transportasi dan rumah sakit, untuk tetap masuk."Ini sifatnya fakultatif, karena tidak semuanya, tentu bagi yang memiliki tugas-tugas tertentu tidak dianjurkan untuk menggunakan hari tersebut sebagai hari libur," ujarnya.Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan empat hari cuti bersama selama 2011, yakni 29 Agustus (cuti bersama Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah), 1-2 September (cuti bersama Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah), dan 26 Desember (cuti bersama Hari Raya Natal).PRLM.

Sekolah Diingatkan Tak Pungut PSB

PURWAKARTA,"PAKAR" - Komisi IV DPRD purwakarta mengingatkan seluruh kepala sekolah SD dan SMP di Purwakarta untuk tidak memberlakukan pungutan dalam proses Penerimaan Siswa Baru (PSB). Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) pun diminta menindak kepala sekolah yang terbukti mengomersilkan persyaratan PSB. 

Anggota Komisi IV DPRD Purwakarta M Alwi Dhani menjelaskan aturannya sudah jelas bahwa PSB di SD dan SMP harus gratis. Dia mengakui, khusus untuk PSB SMA dan sederajatnya memang belum diatur secara tegas. Namun, disebutkan, semua sekolah negeri harus membebaskan pemungutan biaya pada saat penerimaan siswa baru (PSB). Hanya sekolah swasta dan Rintisan Sekolah Bertaraf Intenasional (RSBI) yang diperbolehkan untuk memungut biaya pada PSB. 

"Kalau pun ada pungutan nanti prosesnya setelah dilakukan penerimaan. Bukan pada saat pendaftaran. Dengan catatan itu pun harus atas persetujuan orang tua calon siswa," kata M Alwi Dhani ditemui Radar Purwakarta, kemarin.Ditingkat SD dan SMP, lanjutnya, dijelaskan alokasikan dana BOS antaralain ditujukan untuk membiayai PSB di SD dan SMP. Karena itu tidak ada alasan bagi sekolah untuk memungut biaya PSB. "Dana itu untuk menanggung biaya pendidikan siswa SD dan siswa SMP. 

Selain untuk menutupi biaya PSB, dana BOS ditujukan bagi kebutuhan pengadaan seragam dan ongkos. Sudah jelas aturannya. Kami ingatkan agar tidak ada pungutan PSB bagi SD dan SMP," ujar Dhani.Kepada orangtua siswa yang dipungut biaya PSB SD dan SMP, kata Dhani, berhak mengadukan ke instansi terkait. DPRD Purwakarta pun sesuai peran dan fungsinya pasti akan menampung dan menindaklanjuti keluhan warga terkait pungutan PSB. 

"Kalau pun ada keterlambatan distribusi dana BOS ke masing-masing sekolah, bukan tanggung jawab orang tua siswa," tambahnya.Karena itu, pihaknya mengimbau seluruh sekolah untuk mengimplementasikan program BOS sesuai ketentuannya. Dengan demikian, kata Dhani, tidak boleh ada persyaratan biaya pada PSB SD dan SMP. Ia pun optimistis sekolah mampu mengimplemen tasikan tujuan program BOS****
PELITA KARAWANG
Add caption

Keselamatan Berlalu Lintas Akan Masuk Dalam Mulok

PURWAKARTA,.-Guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Purwakarta, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) dan Polres Purwakarta akan mengadakan nota kesepahaman untuk memasukan keselamatan berlalu lintas dalam mata pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Pemberian pendidikan tertib berlalu lintas dimasukkan dalam pelajaran ekstra kurikuler muatan lokal (mulok) di setiap sekolah di Kabupaten Purwakarta.
Kasatlantas Polres Purwakarta, Ajun Komisaris H. Herbas Sudewo dan Kepala Disdikpora H. Deddy Effendi, Minggu (15/5), secara terpisah mengatakan pemberian mata pelajaran keselamatan berlalu lintas kepada para siswa dari mulai tingkat taman kanak-kanak sampai SMU itu semata-mata untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Menurut Herbas Sudewo, data yang diperoleh dari badan kesehatan internasional (WHO) menyebutkan kematian akibat kecelakaan lalu lintas menduduki peringatan pertama dibandingkan kematian yang disebabkan oleh penyakit tertentu. "Data WHO menyebutkan kematian akibat kecelakaan lalu lintas menduduki peringkat pertama dibandingkan kematian oleh penyakit," katanya.
Dikatakannya, dalam pembahasan sebelum MoU antara Bupati Purwakarta dengan Kapolres Purwakarta tentang keselamatan berlalu lintas ataupun disiplin dalam berlalu lintas, mencuat pemikiran agar mata pelajaran tertib berlalu lintas dimasukkan ke dalam muatan lokal (mulok) yang akan diberikan kepada seluruh siswa di Kabupaten Purwakarta.
Herbas Sudewo mengatakan mengenai teknis pemberian pelajaran kepada siswa dapat juga disampaikan langsung anggota dari Polres Purwakarta atau guru dari sekolah yang bersangkutan tapi telah mendapatkan materi pembelajaran tertib berlalu lintas. "Kalau perlu nanti ada anggota dari Polres Purwakarta khususnya satuan lalu lintas yang akan memberikan pelajaran tertib berlalu lintas kepada para siswa dari mulai TK sampai SMU," katanya.(PRLM/DY ).

Tim Buser Bekuk Tersangka Kasus Pembobol Rumah

PURWAKARTA, -Unit Buru Sergap (Buser) Polres Purwakarta melumpuhkan Sah (40) warga asal Cikamuning, Bandung Barat yang merupakan salah seorang tersangka buronan pembobol rumah dengan sebutir timah panas karena pelaku berusaha melarikan diri saat akan dilakukan penangkapan, Jumat (13/5) malam. Sedangkan, rekan tersangka yang saat kejadian tengah bersama tersangka Sah berhasil lolos dari sergapan petugas.

Berdasarkan informasi yang diperoleh "PRLM", penangkapan terhadap tersangka Sah itu berawal dari hasil penyelidikan petugas khususnya unit Buser Polres Purwakarta atas beberapa kasus kejahatannya di sejumlah tempat di Kecamatan Wanayasa dan Bojong. Komplotan Sah ini kerap melakukan aksi kriminalitas dengan membobol rumah para korbannya. Tak segan-segan komplotan ini bertindak kasar terhadap calon korbannya.

Setelah melakukan penyelidikan, regu Buser Polres Purwakarta langsung bergerak ke tempat tersangka berada yaitu sebuah rumah di Kecamatan Bojong, Purwakarta. Namun saat akan disergap, tersangka kabur bersama temannya menggunakan sepeda motor ke arah Wanayasa.

Tak mau kehilangan buruannya, Buser Polres Purwakarta langsung melakukan pengejaran. Saat berada di daerah Wanayasa, motor yang dikendarai tersangka bersama temannya berhasil dipepet petugas. Awalnya, tersangka Sah mengaku menyerah, namun saat petugas lengah tersangka kabur.

Meskipun tembakan peringatan dilontarkan petugas, tersangka tidak menggubrisnya. Akhirnya sebutir peluru diarahkan petugas ke kaki kiri dan berhasil melumpuhkan tersangka.

Kapolres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Bahtiar melalui Kasatreskrim Ajun Komisaris Yuswandi saat dihubungi "PRLM", Sabtu (14/5) mengatakan tersangka Sah merupakan residivis yang menjadi target operasi Polres Purwakarta terkait sejumlah kasus pembobolan rumah di sejumlah tempat di wilayah hukum Polres Purwakarta.

"Tersangka Sah menjadi DPO polisi karena sejumlah kasus kejahatan yang telah dilakukannya," kata Ajun Komisaris Yuswandi.

Menurut Yuswandi, saat diperiksa petugas tersangka mengaku telah enam kali bersama komplotannya membobol rumah para korban di wanayasa dan Bojong. "Tersangka berusaha melarikan diri saat akan ditangkap petugas," kata Yuswandi.

SUMBER BERITA KLIK DI SINI

DPRD Baru Bahas 23 Perda dari 37 Raperda

PURWAKARTA– Produktivitas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Purwakarta dalam membuat peraturan daerah (Perda) masih rendah.Faktanya, jumlah perda yang dibuat sebagaimana Program Legislasi Daerah (Prolegda) selalu tidak penuhi target. Bahkan, legislator baru membahas 23 dari 37 raperda yang dicanangkan. Sekretaris DPRD Kabupaten Purwakarta M Syachrul Koswara mengatakan,sejak Januari 2011 legislator baru membahas 23...

Peserta UN Diawasi CCTV

ImageCIMAHI – Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kota Cimahi serentak dimulai kemarin.Untuk mengawasi jalannya ujian, sebagian SD melengkapi ruang ujian dengan closed circuit television (CCTV).Terlihat di SD Mandiri 1, 2, dan 3 Citeureup,Kota Cimahi, sejumlah ruang ujian dipasangi kamera yang jumlahnya hingga 16 unit dengan satu ruangan kendali yang dilengkapi 8 televisi layar lebar. Guru pengawas di SD Mandiri 1 Kota Cimahi Alam Komara mengatakan,pemasangan CCTV ini untuk mempermudah pengawasan,selain itu diharapkan seluruh peserta ujian bisa terpantau. ”Guru pengawas pun tetap ditempatkan di ruang ujian,” ujarnya, kemarin.

Menurut dia, pemasangan kamera umumnya dilakukan sekolah berstandar nasional. Sebelum ujian,siswa diberikan pemahaman agar tidak terganggu saat menyelesaikan soal. ”Guru pengawas wajib memberikan pengertian pada siswa,”tuturnya seraya menyebutkan peserta ujian di sekolahnya berjumlah 124 siswa. UN serentak dimulai pukul 08.00 WIB dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, hari ketiga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). UN SD tahun ini tak ada ujian ulangan,namun ada ujian susulan bagi yang berhalangan sakit pada 18-20 Mei 2011. Kepala Seksi Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Cimahi Asep Makmun menyatakan tidak mencemaskan kebocoran dan kecurangan soal-soal UN SD/MI.

”UN sudah dipersiapkan maksimal mulai November 2010, pendataan peserta dan pelaksana UN dilakukan sejak saat itu. Soal pun disegel dan tak boleh rusak atau sobek sebelum pelaksanaan UN, jika terjadi kesalahan panitia UN langsung merespons hal itu,” bebernya. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, peserta UN SD/ MI/SDLB yang menjadi korban bencana banjir bandang dan longsor di Garut Selatan telah mendapatkan bantuan seragam sekolah. ”Banyak buku dan seragam hanyut terbawa banjir. Untuk seragam sudah sampai di Garut,Minggu (8/5),” ujarnya usai memantau UN di SD Sukawarna, Jalan Sariwangi, Kota Bandung. Seragam itu dari Dinas Sosial Jabar,sementara buku dari Disdik Jabar.Namun untuk buku hingga saat ini masih dalam pendataan.

Selain itu siswa juga mendapat bantuan makanan dari Dinas Perikanan. Pada pelaksanaan UN pertama ini, Heryawan bersama istri memantau UN di SD Sukawarna sebelum pelaksanaan ujian. Gubernur mengingatkan peserta untuk teliti mengerjakan soal dan mempersiapkan semua peralatan yang diperlukan saat ujian. Dia juga mengimbau siswa berdoa dulu sebelum mengerjakan soal. Di Kabupaten Cianjur,sebanyak 31 siswa SDN Babakan Loa,Jalan Selaawi, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, melaksanakan UN hanya beratapkan tenda dan beralaskan rumput. Hal tersebut karena sekolah mereka di Kampung Pasir Jati, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, terkena longsor dan bangunan tiga ruang kelas roboh. Selain itu, bangunan SDN Babakan Loa yang lokasinya di bawah Bukit Jati, kini sudah tidak dipakai lagi.

Meski hanya beratapkan tenda dan beralaskan rumput, para siswa tetap semangat mengikuti UN. ”Sebenarnya tidak enak ujian di sini,karena tanahnya becek. Saya tidak bisa konsentrasi,mana soalnya susah. Juga banyak binatang yang masuk seperti kucing yang duduk di sebelah saya, tapi mau gimana lagi, saya tetap harus semangat dan mudah- mudahan lulus,”tutur Sandi, siswa SDN Babakan Loa. Sebelum ujian,Kepala SDN Babakan Loa Dedi Mulyani memberi arahan kepada muridmurid untuk menerima keadaandantetapfokuspadasoal- soal yang diujikan.”Kita terus memberikan semangat agar anakanak tetap bisa mengerjakan soal dengan baik, meski keadaannya seperti ini,”ucapnya.

Kapuspindik Sukaresmi Aripin mengaku sangat prihatin dengan kondisi siswa-siswi SDN Babakan Loa.Pihaknya berjanji segera merelokasi bangunan sekolah yang roboh akibat longsor. Di tempat terpisah, Bupati Ciamis Engkon Komara berharap lulusan peserta UN SD mencapai 100%,kemudian melanjutkan ke SMP. agung bakti sarasa/ masita ulfah/ricky susan/ ujang marmuksinudinSUMBER BERITA

DPRD Baru Bahas 23 Perda dari 37 Raperda

PURWAKARTA– Produktivitas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Purwakarta dalam membuat peraturan daerah (Perda) masih rendah.

Faktanya, jumlah perda yang dibuat sebagaimana Program Legislasi Daerah (Prolegda) selalu tidak penuhi target. Bahkan, legislator baru membahas 23 dari 37 raperda yang dicanangkan. Sekretaris DPRD Kabupaten Purwakarta M Syachrul Koswara mengatakan,sejak Januari 2011 legislator baru membahas 23 raperda.Sampai saat ini sudah memasuki tahap I berupa pembahasan oleh alat kelengkapan DPRD, setelah sebelumnya digelar rapat paripurna dengan agenda penjelasan pandangan umum fraksi serta jawaban bupati. “Dari 23 raperda yang dibahas, tiga di antaranya merupakan usul prakarsa Dewan.Di antaranya, Raperda tentang Bantuan Keuangan kepada Parpol, Pengelolaan Pasar, serta Penanggulangan Bencana Alam.

Kami berharap kalau pun 37 raperda sesuai Prolegda 2011 tidak semuanya tergarap, ada skala prioritas untuk meloloskan 23 raperda,”jelas Syachrul. Dia juga tidak menampik kalau Prolegda tahun sebelumnya masih ada tunggakan raperda. Sebab, dalam Prolegda 2010 ada 15 raperda, namun yang berhasil ditetapkan hanya 12 raperda saja. Kondisi ini memang memprihatinkan. Tapi, tidak setiap tahun produktivitas perda selalu menurun.Menurut dia,pernah dalam setahun pengesahan dan penetapan raperda sesuai target.Adapun adanya Prolegda sebagai tolok ukur produktivitas raperda yang mulaidiberlakukansejak2007lalu. Disinggung soal upaya peningkatan kualitas raperda, Syachrul mengatakan beberapa rencana sudah diagendakan, salah satunya kunjungan kerja pada 17 Mei mendatang.

Di antaranya, untuk Komisi I dan II ke Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Bali, serta Komisi III dan IV ke Kota Makasar dan Kabupaten Goa. Kunjungan di luar provinsi itu dilakukan sekali dalam setahun. Berkaitan dengan anggaran untuk kegiatan itu sebesar Rp7 juta/legislator. Ketua Gerakan Moral Masyarakat Purwakarta (GMMP) Hikmat Ibnu Aril menyayangkan penurunan produktivitas DPRD ini.Apalagi wakil rakyat melakukan kunjungan kerja ke Makasar dan Bali.Menurut Hikmat,pihaknya bukan tidak setuju dengan studi banding. Akan tetapi, kegiatan yang selama ini rutin dilaksanakan sama sekali tidak pernah memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan di Purwakarta.

“Saya mau tanya, apa hasil studi banding yang sudah dilakukan selama ini? Jawabannya nol besar.Pastinya kegiatan itu hanya sebatas menghamburhamburkan uang rakyat saja. Kalau pun kepentingannya untuk peningkatan kualitas perda, sebenarnya banyak cara bisa dilakukan tanpa harus studi banding. Selain itu, studi banding ternyata tidak meningkatkan produktivitas mereka dalam membuat perda” ungkap Aril. asep supiandi.



Hendar Tewas Disambar Kereta Api

PURWAKARTA, (Pelita Karawang).-  Remaja Asal Tasikmalaya Hendar (18) yang tinggal di Kampung Bendul, Desa/Kecamatan Sukatani, Purwakarta bernasib nahas. Ia ditemukan tewas oleh warga di sekitar jalur lintasan kereta api di Kampung Cibuntu, Desa/Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Minggu (8/5) sekira pukul 05.30 WIB dengan kondisi hancur di bagian kepalanya.Diduga korban tewas disambar kereta api cepat di lintasan kereta api di Kampung Cibuntu, Desa Sukatani, Purwakarta. Kapolres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Bahtiar melalui Kapolsek Sukatani Ajun Komisaris Slamet Herianto  mengatakan diduga korban tewas disambar kereta api cepat Citra Jaya di lintasan KA di di Kampung Cibuntu, Desa Sukatani, Purwakarta. Menurutnya, korban ditemukan opleh warga yang kebetulan melintas di lokasi kejadian pada pukul 05.30 WIB.

HPDKI Sumedang Tuntut Klausul Larangan Seni Ketangkasan Domba Dicabut

RETNO HY/"PRLM"

SUMEDANG.- Pengurus dan perwakilan anggota Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Kab. Sumedang, mendatangi kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) dan gedung DPRD Kab. Sumedang. Mereka menuntut agar klausul larangan arena ketangkasan adu domba dicabut dari rancangan peraturan daerah (raperda) tentang Kepariwisataan yang kini sedang dibahas di DPRD Sumedang.

"Eksekutif dan DPRD, jangan mengonotasikan adu ketangkasan domba itu sama atau erat dengan perjudian. Adu ketangkasan domba itu, tak jauh berbeda dengan olah raga tinju. Kalau soal perjudian itu dengan media apapun, bisa dilakukan orang," ujar Wakil Ketua HPDKI Kab. Sumedang Mumuy Mulyana, yang akrab dipanggil Apih Mumuy, kepada "PRLM" usai berdialog di gedung DPRD Sumedang, Selasa (26/4).

Dia menyebutkan istilah yang dituangkan dalam draft raperda itu pun, tidak sesuai dengan istilah yang sudah disepakati HPDKI. Diterangkannya, pada Musyawarah Daerah HPDKI se-Jabar tahun 2980-an, istilah adu domba sudah diubah menjadi ketangkasan domba. "Kemudian, melalui rapat HPDKI di Kuningan tahun 1983 istilah itu diubah lagi sampai sekarang menjadi seni ketangkasan domba," tutur Apih Mumuy.

Dalam laga kontes seni ketangkasan domba tersebut, tutur Apih Mumuy, domba yang disertakan kontes, dinilai dari adeg-adeg (bentuk badan, tanduk, warna dan jenis bulu, serta corak baju)-nya. Kemudian, juga keindahan domba dalam mengambil ancang-ancang, pola serangan atau teknik pukulan, dan ketangkasan menghindari serangan lawan.

Bahkan, menurut Apih Mumuy dan 11 orang perwakilan pengurus serta anggota HPDKI Sumedang, yang datang ke kantor Disbudparpora dan DPRD Sumedang, pergelaran kontes seni ketangkasan domba itu, belakangan ini di Sumedang maupun di daerah-daerah lainnya di Jawa Barat telah menjadi sebuah daya tarik wisata. Di samping itu juga telah mendorong semangat masyarakat peternak domba meningkatkan kuantitas dan kualitas serta nilai jual domba peliharaannya.

Oleh karena itu, HPDKI Sumedang mendesak kepada DPRD Sumedang untuk mencabut klausul larangan tersebut tadi. Menyikapi hal itu, Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumedang Dadang Romansah dan Sekretaris Pansus Rachmat Juliadi, menyebutkan klausul tersebut saat ini juga masih menjadi perdebatan di kalangan anggota Pansus maupun anggota dewan lainnya di DPRD Sumedang.

"Ada yang menilai seni ketangkasan domba tidak harus dilarang, bahkan perlu dikembangkan untuk mendorong semangat masyarakat peternak domba serta asset wisata di Sumedang. Di antaranya ada juga yang khawatir ketangkasan domba itu dikonotasikan perjudian," kata Dadang.

Dimintai tanggapan atas tuntuttan HPDKI itu sendiri, Dadang maupun Rahmat Juliadi, menyatakan, pansus yang kini sedang membahas raperda tersebut, tidak berwenang memutuskan. Keputusannya, tergantung pada pendapat akhir fraksi-fraksi di DPRD dan rapat paripurna DPRD pengambilan keputusan atas raperda tersebut. "Menurut agenda, rapat paripurna pengambilan keputusannya akan dilaksanakan di DPRD Sumedang pada tanggal 9 Mei yang akan datang," ujar Rachmat Juliadi.

SUMBER BERITA

Kadis Binmarta Kota Bekasi Jadi Tersangka dan Langsung Ditahan

BEKASI.- Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi (Binmarta) Agus Sofyan ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi pengadaan proyek senilai Rp 150 juta. Pascapenetapan status sebagai tersangka, Agus langsung digelandang paksa ke Lembaga Pemasyarakatan Bulak Kapal, Jumat (6/5).

Penahanan Agus disesalkan kuasa hukumnya, Refer Harianja. Menurutnya, kasus yang dijeratkan kepada kliennya sangat subjektif dan banyak melangkahi prosedur-prosedur yang tertuang dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Laporan kejadian tindak pidana korupsinya pun tak ada. Hak-hak Agus sebagai saksi juga banyak yang dilanggar.

"Jadi klien kami dipanggil pagi ini sebagai saksi. Karena merasa tidak siap diperiksa, penyidik kejaksaan langsung menaikkan statusnya menjadi tersangka dan membawa paksa ke Lapas Bulak Kapal tanpa ada berita acara pemeriksaan tersangka," kata Refer di Kejaksaan Negeri Bekasi.

Lebih lanjut Refer mengatakan, kliennya tidak siap diperiksa sebagai saksi karena tuduhan yang disangkakan tidak jelas. Kasus yang terjadi tahun 2006 tersebut merupakan laporan dari LSM Patriot yang menuduh Agus --ketika itu menjabat sebagai Kepala Bidang Prasarana Perumahan dan Permukiman Dina Tata Ruang dan Permukiman Kota Bekasi-- menerima suap pengadaan projek dari kontraktor bernama A.T. Situngkir senilai Rp 150 juta.

Menurut Refer, hal itu tidak benar. Kenyataannya, uang itu merupakan bentuk penyertaan modal dalam usaha perkebunan palawija di Purwakarta. "Kami memiliki bukti perjanjian penyertaan modal, sewa lahan, pembelian bibit dan pupuk, serta surat keterangan dari kepala desa setempat juga karyawan yang mengelola perkebunan tersebut," katanya.

Mengenai Situngkir, menurut Refer, Agus mengenalnya sebagai kontraktor sekaligus pengusaha perkebunan. Situngkir sudah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke sel pada 22 April 2011.

Refer pun akan segera mengajukan praperadilan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi selambat-lambatnya Selasa (10/5). Sementara KepaLa Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Bekasi Andre Abraham tak mengangkat telefonnya saat akan dimintai keterangan seputar kasus ini.

SUMBER BERITA

Swasta Diharap Perbanyak Lomba "Jurnalis Cilik"

Jakarta. - Kementerian Pendidikan Nasional berharap perusahaan swasta dapat memperbanyak lomba "Jurnalis Cilik" seperti yang dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk lewat program Company Social Responsibility (CSR) karena lomba semacam itu positif bagi perkembangan dunia pendidikan."Saya sarankan agar lomba seperti ini tetap dilakukan ke depannya untuk melatih anak-anak berkompetisi secara positif. Agar yang menang..

Diancam Bom, Pasien Rumah Sakit Berhamburan

PURWAKARTA – Sejumlah pengunjung dan pasien RSUD Bayu Asih panik menyusul ditemukannya sebuah tas yang diduga berisi bom. Peristiwa itu terjadi ketika seorang wanita paruh baya yang membawa tas dan langsung membuangnya sempat melontarkan nada ancaman.

Akibatnya, pengujung dan pasien serta tim medis RSUD Bayu Asih berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Namun, saat dibuka petugas, tas tersebut hanya berisikan pakaian bekas, kabel dan peralatan tukang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Pasundan Ekspres (Group JPNN) penemuan tas yang ditaruh di halaman Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta ini bukan hanya menggegerkan pengunjung akan tetapi warga sekitar. Peristiwa yang menggegerkan itu berawal dari kecurigaan warga terhadap tingkah laku seorang wanita separuh baya di sekitar halaman rumah sakit.

“Kecurigaan itu menjadi ketika si wanita misterius penaruh tas, sempat melontarkan nada ancaman, bahwa ia tak akan bertanggung jawab bila terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan,” ujar seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Beruntung, pihak kepolisian dari Polres Purwakarta yang sudah mendapat informasi tersebut beraksi cepat dengan menangkap serta mengamankan wanita misterius itu. Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Yuswandi yang memimpin langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) memastikan jika tas yang dilempar itu bukanlah bom. “Kita telah meminta wanita penaruh bungkusan di halaman rumah sakit itu untuk memungut dan membuka isi bungkusan. Ternyata di dalamnya bukan paket bom tetapi alat-alat perkakas seperti gunting, kabel rol dan pakaian bekas,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya telah mengamankan wanita tersebut dan kemudian digelandang ke Polres Purwakarta untuk penyelidikan lebih lanjut. ”Masyarakat di rumah sakit tak usah panik lagi karena wilayah ini aman dan steril dari bom,” terangnya. (ays/awa/).
 
 

Kemristek Gelar Lomba Penulisan Iptek


Kementerian Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Mapiptek) mengadakan lomba penulisan iptek, baik untuk kalangan wartawan maupun masyarakat umum dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional."Melalui upaya ini, kami berharap kalangan wartawan dan penulis di Indonesia terpacu mengangkat isu tentang inovasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memunculkan...
 

Pemerintah Jamin Persalinan Bagi Warga Kurang Mampu Secara Gratis

Pelita-(Maniis) Keluarga kurang mampu kini bisa tersenyum agak lebar ketika akan melahirkan,sebab kini pemerintah pusat mengeluarkan program jaminan persalinan atau jampersal bagi keluarga kurang mampu dan masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan dari pihak mannapun baik multiguna ataupun askes masyarakat bisa melakukan proses persalinan di pusksemas, kata kepala puskesmas maniis Wahyudin.S.sos.M.Si Ketika Memberikan informasi tersebut kepada kepala desa dalam kegiatan minggon kecamatan rabu (4/5) kepala puskesmas menghimbau agar masyarakat melakukan proses persalinan di puskesmas atau bisa memanggil bidan desa yang selalu siap 24 jam melayani warga masyarakat. program yang baru  saja diluncurkan belum lama ini sangatlah membantu sekali warga masyarakat yang ada di wilayah kecamatan maniis ungkap salah seorang warga yang sedang mengantar istrinya memeriksakan kehamilan saya mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari petugas puskesmas maniis ini katanya.program ini diberikan secara gratis di berikan kepada warga masyarakat katanya ***

Kartini Masa Kini Versi Reisa Kartikasari

Kartini Masa Kini Versi Reisa Kartikasari


Reisa Kartikasari (Antara News)
Jakarta (ANTARA News) - Tanggal 21 April identik dengan perayaan hari Kartini, pada tanggal itulah Kartini dilahirkan. Beliau menyandang gelar pahlawan atas jasanya yang membuat para perempuan Indonesia bisa sejajar dengan pria Bagi Reisa Kartikasari, Runner-up Putri Indonesia 2010 sekaligus Putri Indonesia Lingkungan, sosok Kartini sebagai seorang wanita panutan sangat besar manfaatnya bagi perempuan generasi masa kini."Mungkin tanpa dia kita tidak akan menjadi seperti ini. Kita tidak akan menjadi seterbuka ini dalam pendidikan dalam pekerjaan," kata Reisa saat ditemui seusai acara peluncuran pendaftaran Women Entrepreneurship Academy di Jl. Ki Mangunsarkoro 69, Menteng Jakarta, Kamis (21/4).Perempuan yang hobi memasak itu mengatakan bahwa baginya ada dua orang yang pantas disebut sebagai Kartini masa kini. Kedua orang itu adalah Mooryati Soedibyo dan ibu Reisa. Reisa mengatakan dia sudah mengagumi Mooryati sejak dirinya belum terpilih sebagai Putri Indonesia. Dia terkesan dengan Mooryati yang selain, perempuan yang dikenal sebagai pengusaha juga pernah terjun ke panggung politik. Jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan dirinya ingin menjadi seperti Mooryati dan sedang belajar mengenai kiat-kiat berwirausaha dari Mooryati."Mama juga Kartini buat saya karena dia menghidupi kedua anaknya sendirian, hingga kakak saya menjadi 'lawyer' saya menjadi dokter," kata Reisa yang dibesarkan oleh ibu yang berperan sebagai orang tua tunggal.Reisa menceritakan jerih payah sang ibu demi menghidupi kedua anaknya. Berdasarkan cerita Reisa sang ibu meniti karir mulai dari menjadi seorang "waitress", kemudian bekerja di perusahaan motor hingga saat ini bekerja di bank sebagai "head of legal".

11 anggota JAI Kembali masuk islam

Maniis(Pelita)-rasa haru menyelimuti prosesi pembacaan syahadat para anggota ahmadiyah dikecamatan maniis yang berlangsung pada rabu(20/4)dan di ikuti oleh 11 anggota JAI diantaranya anaf bin nono(37), adekomarudin(40),kokom bin nono(40),nuryanah(25),najah(25),marfuni bin ade(19),fuji bin kokom (12),rendi bin asep(10),Dedeh Bin Mamat(20),ifan bin adik(10),mak atun (60),bertempat diaula kecamatan maniis yang dihadiri oleh para unsur muspika dan para tokoh agama dari kecamatan maniis pembacaan syahadat tersebut di bimbing oleh ketua MUI kecamatan maniis H.wawan Gunawan.S.Pdi acara yang penuh khidmat tersebut dapat terlaksana atas kordinasi antar pemuka agama dan pihak pemerintah setempat ucap camat maniis Krisna.S.Pd syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat allah SWT atas kembalinya para anggota JAI keajaran islam yang sebenarnya dan kami akan terus membina para mantan anggota ini agar tidak kembali tersesat ke ajaran yang menyesatkan,

31 anggota JAI Masuk Islam

PURWAKARTA, (Pelita).-Sebanyak 31 dari 89 anggota Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Kecamatan Maniis, Purwakarta, menggelar taubat dan berikrar untuk kembali memeluk Agama Islam yang benar. Ikrar ditandai dengan pembacaan dua kalimat syahadat dilakukan di Mesjid Agung Purwakarta disaksikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, pengurus MUI Purwakarta dan DKM Mesjid Agung Purwakarta, Kamis (14/4).
Sebelumnya, tepatnya pada Minggu (20/3) lalu, 22 anggota JAI Kecamatan Maniis telah diislamkan kembali oleh Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Maniis. Dengan adanya pertaubatan dari JAI di Purwakarta yang berada di Kecamatan Maniis itu, tinggal 36 jemaat JAI yang belum kembali ke agama Islam Ahlul Sunnah waljamaah.
Satu anggota JAI Kecamatan Maniis, Purwakarta yang mendampingi 31 anggota JAI tersebut, Enjang Rahmat mengatakan, ia dan teman temannya di JAI Kecamatan Maniis atas kemauan sendiri bersama sama keluar dari JAI. "Barangkali kami telah mendapat hidayah agar kami bersama teman teman kembali ke jalan yang benar. Tentunya memeluk Islam yang berpegang terhadap Al Quran dan Hadist serta meyakini Muhammad, Rosul Allah SWT" kata Enjang yang mengaku dirinya masuk lagi ke Agama Islam pada tahun 2003.
Enjang mengakui ia memeluk aliran Ahmadiyah ini sejak tahun 1995. Selama itu pula, diakuinya, ia begitu menyakini bahwa Ahmadiyah ini ajaran yang benar. Namun ternyata setelah sekian lama dan belakangan ramai bahwa Ahmadiyah merupakan aliran sesat, ia dan sejumlah anggota JAI Maniis merasa terpanggil jika Ahmadiyah ini sesat, lebih baik cepat hijrah ke Islam yang kaffah.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan bersyukur atas kebulatan tekad warganya di Maniis yang kembali ke memeluk Islam. " Mereka masuk kembali lagi ke Islam bukan karena tekanan atau paksaan, melainkan keinginannya sendiri. Kebulatan tekad inilah yang patut kita hargai," kata Dedi Mulyadi.
Selain diwajibkan membaca syahadat, 31 mantan anggota JAI Kecamatan Maniis, Purwakarta ini mengisi surat pernyataan yang dikeluarkan MUI Purwakarta.
Adapun pusat bermukimnya JAI Purwakarta berada di Kampung Cibenggala, Desa Cijati, Kecamatan Maniis, Purwakarta. Mereka menjadi kader aliran Ahmadiyah sejak tahun 1958 saat Kecamatan Maniis masih bergabung ke Kabupaten Cianjur.
Sebelumnya, 22 anggota JAI Kecamatan Maniis, Purwakarta menyatakan masuk ke Agama Islam. Mereka berikrar kembali memeluk agama Islam dipimpin Ketua MUI Kecamatan Maniis, H. Wawan Gunawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, guna menghindari peristiwa yang tidak diinginkan terjadi di Purwakarta, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Purwakarta, beberapa waktu yang lalu mengadakan safari ke kantong jemaah Ahmadiyah di Purwakarta tepatnya di Kampung Cibenggala, Desa Cijati, Kecamatan Maniis, Purwakarta.
Kepada jemaah Ahmadiyah di daerah sana, Depag dan FKUB mengingatkan jemaah Ahmadiyah agar mematuhi SKB tiga menteri dan 12 butir kesepakatan jemaah Ahmadiyah dengan Departemen Agama.
Kunjungan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta, H. Ahmad Sanukri dan Ketua FKUB, KH. Drs. Jhon Dien, M. Pd diterima Munasir Ahmad yang mewakili Ketua Ahmadiyah Kampung Cibanggala, Nesan. Mereka kemudian berdialog di rumah Munasir Ahmad.
Dalam dialognya itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Purwakarta mengingatkan para penganut Ahmadiyah untuk kembali lagi ke ajaran Islam yang benar serta tidak menunjukan kegiatan yang bersifat atraktif sehingga bisa memancing reaksi umat Islam.
Oleh karena itu, agar tidak terjadi pertentangan yang menjurus kepada hal-hal yang tidak diinginkan, maka kepada para jemaah Ahmadiyah di Kampung Cibenggala, Desa Cijati, Maniis agar mematuhi SKB Tiga Menteri dan 12 butir kesepakatan jemaaah Ahmadiyah dengan Departemen Agama. “Kasus yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten itu jangan sampai terjadi di Purwakarta,” kata Ahmad Sanukri.
Kepada tamu yang hadir, wakil jemaah Ahmadiyah itu kembali mengingatkan bahwa para penganut Ahmadiyah tetap pada pendiriannya kecuali pemerintah mengeluarkan fatwa untuk membubarkan Ahmadiyah. “Selama pemerintah belum mengeluarkan fatwa pembubaran Ahmadiyah, kami tetap pada pendirian semula,” katanya.
Dalam dialog itu terungkap jumlah jemaah Ahmadiyah di Kampung Cibenggala, Desa Cijati, Kecamatan Maniis, Purwakarta itu berjumlahj 87 orang (27 KK). Penyebaran faham Ahmadiyah di daerah tersebut berasal dari Cijanjur saat Kecamatan Maniis masih bergabung dengan Cianjur tahun 1958.
Dikatakan Munasir, sekarang ini pun jemaah Ahmadiyah di Kecamatan Maniis itu berada dalam binaan Subwil Cianjur.
Saat kedatangan tamu dari Kantor Kementerian Agama Purwakarta dan FKUB, para anggota jemaah Ahmadiyah tidak tampak di rumah Munasir Ahmad. “Mereka tidak mau memerlihatkan jati diri guna menghindari hal yang tidak diinginkan,” kata seorang warga. ***

BPK RI TEMUKAN KEBOCORAN APBD PURWAKARTA

PURWAKARTA, (Pelita) - Hasil temuan BPK RI terkait kebocoran APBD Purwakarta tahun anggaran (TA) 2009/2010 pihak DPRD Purwakarta akan merekomendasi dengan menindaklanjuti ke wilayah penegakan hukum. Seperti diketahui, temuan penyimpangan anggaran APBD pada LHP Semester II No/LHP/XVIII.BDG/OI/2010 ter tanggal 8 Januari 2011 itu mencapai Rp 9,6 miliar."Sesuai rekomendasi DPRD agar ditindaklanjuti penegakan hukum," tanggap Wakil Ketua III DPRD Purwakarta Hasanudin lewat pesan singkatnya, kepada wartawan, kemarin.Meski demikian, politisi PPP ini tidak merinci rencana sikap legislatif terkait temuan BPK yang akan diteruskan ke penegakan hukum tersebut.  Ia punbelum mengomentari terkait sejumlah temuan pemeriksaan BPK yang desas-desusnya mecuat dikalangan masyarakat terjadi di sejumlah OPD, terdiri Dinas Bina Marga Purwakarta, Sekeretariat Daerah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Purwakarta, Dinas Cipta Karya Purwakarta (berkaitan tim verifikasi), Dinas Kesehatan Purwakarta, Dinas Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Purwakarta.Mengomentari itu, aktifis LSM Amarta Purwakarta, Tarman Sonjaya, sangat setuju atas rekomendasi DPRD, sekaligus mengaku prihatin atas temuan kebocoran anggaran APBD TA 2009/2010 (S.d September) tersebut. Karenanya, menurut Tarman, adalah tepat jika temuan BPK ini digulirkan ke ranah hukum guna penelusuran pihak terkait yang terindikasi terlibat merugikan keuangan daerah/negara."Syaratnya itu perlu dilakukan transparan. Sehingga, publik bisa mengetahui perkembangannya. Apalagi, temuan ini juga sudah ditelusuri lewat panja sesuai statemen beberapa anggota dewan pada edisi Radar  dan ini memang sesuai tugas anggota dewan yang memiliki fungsi pengawasan, legislasi, dan anggaran," imbuh Tarman Sonjaya. Ditanya mengenai informasi kebocoran anggaan APBD 2009/2010 di sejumlah OPD Pemkab Purwakarta, Dewan Penasehat LSM Amarta Purwakarta ini pun mengaku mendapat selentingan kabar yang belakangan hangat dipergunjingkan unsur masyarakat Purwakarta. Meski belum rinci, namun secara gamlang dijelaskannya beberapa temuan BPK itu seperti diakui DPRD setempat terkait kebocorannya dengan penelusuran panja. Selentingan kabar antara lain, penyimpangan uang daerah/negara ditemukan pada pemeriksaan BPK RI semester II Tahun Anggaran 2009-2010 (s/d September). Dari nilai yang diperiksa sebesar Rp 9.636.386.497,83 atau 3,34 persen ditemukan ketidakpatuhan terhdap peraturan perundangan undangan Rp 6.529.865545,83 atau 2,26 persen , kelemahan sistem pengendalian interen Rp  929.1000.000, 00 atau 3, 32 persen dan 3 E (Ekonomis, Efisien, dan Efektif) Rp 2.177.420.952, 00 atau 0, 75 persen dengan uraian sebagai berikut. "Tapi kami akan mengklarifikasi kebenaran informasi itu dulu," katanya.Termasuk, tambah dia, kabar mengenai dasar penetapan penerima dan besaran hibah dan bantuan sosial tidak sesuai ketentuan serta penerima hibah dan bantuan sosial ada kemungkinan belum mempertanggungjawabkan pengunaan dananya sebesar Rp 1.058.262.500 dilakukan melalui pejabat pengelola keuangan daerah (PPKA). DPKAD dengan anggaran realisasi, belanja hibah : pada TA 2009 belanja hibah dianggarkan Rp 55.214.953 (93,78 %) dan telah direalisasikan sebesar sedngkan TA 2010 belanja hibah dianggarkan Rp 43.482.857.400 dan sampai bulan Oktober direalisasikan Rp 7.375.500.000 (16,96 %). Sementara, belanja bantuan sosial ta 2009 Rp 23.307.092.900 dan telah direalisasikan (74,97%) sedangkan TA 2010 belanja bantuan sosial dianggarkan adalah sebesar Rp36.951.303.961,00 dan sampai dengan bulan Oktober telah direalisasikan sebear Rp 18.626.504.575 (50,41 %)."Dasar penetapan penerima dan besaran hibah dan bantuan sosial terindikasi tidak sesuai itu belum sejalan Kepres 80 tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan barang dan jasa pemerintah. Sebab, besaran jumlah bantuan diberikan melebihi batas toleransi. Ada yang diatas Rp 50 juta,"katanya. Informasi dihimpun Radar Karawang menyebutkan batas tolerasi bantuan hibah yang diberikan tidak sesuai ketentuan itu semisal bagi peningkatan jalan lembaga pendidikan di Kecamatan Jatiluhur (Rp 60 juta).

RSUD Bayu Asih Purwakarta Bingung Mencari Calon Kepala RS

PURWAKARTA, .-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta kebingungan mencari calon kepala rumah sakit yang memiliki kemampuan di bidang perumahsakitan sesuai dengan Undang-undang kesehatan. Pasalnya, tenaga medis yang sekarang dimiliki dan bekerja di RSUD Bayu Asih terkendala pada masalah kemampuan di bidang perumahsakitan.
Demikian disampaikan Kabag TU RSUD Bayu Asih Purwakarta, Ahmid Sabtu (9/4) di ruang kerjanya.
Menurutnya, dalam Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pada pasal 34 menyebutkan kepala rumah sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.
“Sekarang ini RSUD Bayu Asih memiliki banyak tenaga medis atau dokter, namun terkendalan kepada kemampuan dan keahlian di bidang perumsahkitan,” katanya.
Ahmid menambahkan, jika masalah tersebut menjadi kendali, maka memungkinan RSUD Bayu Asih maupun pemerintah daerah mengangkat calon kepala rumah sakit RSUD Bayu Asih yang berasal dari luar. “Tak tertutup kemungkinan calon kepala rumah sakit daerah berasal dari luar sesuai dengan ketentuan dalam perundangan,” ucap Ahmid.

Akibat ngebut akhirnya nyawa melayang

PURWAKARTA, .Michael Frans Sinaga (20) warga Kampung Kiara II, Desa Cikumpay, Kecamatan Campaka, Purwakarta tewas seketika saat sepeda motor yang dikendarainya menabrak jembatan got di Jalan Umum Kampung Cijunti, Desa Cijunti, Campaka, Sabtu (9/4).
Berdasarkan informasi yang dihimpun  kecelakaan tunggal yang menimpa pengendara motor itu berawal ketika korban mengendarai sepeda motor Honda Supra nopol F 4090 WZ melaju dari arah Cikopo menuju Cisantri, Kecamatan Cibatu, Purwakarta. Sewaktu melaju di jalanan yang lurus dan menurun, korban diduga memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, sepeda motor yang dikendarainya hilang kendali dan menabrak jembatan got.
Warga yang ada di sekitar mendapatkan korban sudah menghembuskan nafasnya di lokasi kejadian. Oleh petugas dari unit Lakalantas Polres Purwakarta, korban dibawa ke tempat pemulasaraan RSUD Bayu Asih, Purwakarta.

Seekor Rusa Menjaga Sarang Angsa

frugal-cafe.com Seekor rusa selama beberapa hari telah menjaga angsa betina yang sedang mengerami telur di sebuah kompleks pemakaman di New York
NEW YORK, KOMPAS.com - Seekor rusa selama beberapa hari telah menjaga angsa betina yang sedang mengerami telur di sebuah kompleks pemakaman di New York, bak adegan yang biasanya muncul di film anak-anak.
"Orang-orang mau mengubahnya jadi kisah Disney," kata Gina Browning, Direktur Erie County SPCA.
Selama sedikitnya empat hari, rusa jantan itu berdiri dan berjaga-jaga di dekat sarang angsa betina Kanada sementara angsa tersebut mengerami telurnya di satu tempat abu mayat di pemakaman Forest Lawn, tempat dimakamkannya presiden Millard Fillmore dan ikon musik rock Rick James.
"Rusa jantan itu tampaknya menjaga angsa betina tersebut, secara alamiah," kata Administrator Margasatwa Erie County SPCA Joel Thomas. "Ia berdiri tak jauh dari angsa betina itu, tak ada keraguan mengenai apa yang sedang berlangsung."
Rusa tersebut, yang kelihatan seperti rusa jantan yang mulai tumbuh tanduk, tak pernah meninggalkan posnya. Beberapa pegawai pemakaman sadar mengenai keadaan itu setelah hewan tersebut menempatkan dirinya di antara unggas itu dan seorang pegawai dari satu perusahaan yang menangkap dan menempatkan kembali angsa liar itu. Thomas mengatakan unggas itu telah menimbulkan masalah jika jumlahnya banyak.
"Ketika pegawai itu mendekati angsa tersebut dengan membawa jaring, rusa jantan tersebut menempatkan dirinya di antara pegawai dan unggas tersebut, dan hewan itu mengulangi perbuatannya beberapa kali," kata Thomas.
Rusa tersebut, yang menempatkan dirinya sebagai pelindung dari setiap mobil atau pejalan kaki yang mendekati sarang angsa itu, memandang dengan tajam sampai orang yang mungkin bakal jadi agresor berlalu, katanya.
Mengapa rusa tersebut telah memilih untuk melindungi hewan dari lain spesies adalah pertanyaan yang sulit dijawab, kata Thomas. Meskipun saling ketergantungan di antara spesies di alam liar bukan tak pernah terdengar, Thomas mengatakan, apa pun yang menyebabkan persekutuan kerajaan hewan itu membuat orang bertanya-tanya.
"Dari sudut pandang manusia, kita dapat mengisi banyak bagian yang kosong tapi itu tak berarti kita benar," katanya. "Apakah rusa tersebut tahu sang angsa betina sedang mengerami telur? Saya tidak tahu. Apakah ia akan pergi ketika telur menetas? Saya tidak tahu."
Satu hal yang jelas, peristiwa itu dapat berlangsung selama beberapa saat. Masa mengerami buat angsa Kanada mencapai 31 hari, kata Thomas, dan masa mengerami itu baru saja dimulai. Meskipun biasanya angsa jantan dan betina berbagi tugas menjaga telur agar tetap hangat, calon ibu di Forest Lawn tersebut tampaknya menikmati kemewahan.
"Jika rusa itu bertekad bulat, ia akan melakukan tugas tersebut setidaknya selama tiga pekan," kata Thomas. "Kasih sayang yang mendalam" dan bukan emosi tampaknya menjadi penggerak rusa jantan itu. "Rusa tersebut dan angsa itu tidak saling jatuh cinta," kata Thomas.

"The Citizens" Pantas ke Liga Champions

MANCHESTER,  Manajer Manchester City, Roberto Mancini, menilai klubnya pantas bermain di Liga Champions musim depan.
Saat ini City berada di peringkat tiga Premier League dengan 56 poin. Dengan delapan partai tersisa, "The Citizens" masih mungkin keluar dari posisi empat besar. Jarak mereka dengan Tottenham Hotspur yang berada di peringkat lima hanya enam angka.
Meski begitu, Mancini mengaku yakin hal itu takkan terjadi. Ia mengaku percaya timnya bakal berjuang habis-habisan agar impian mereka terpenuhi.
"Tahun ini target kami pada awal musim adalah finis di posisi empat besar dan lolos ke Liga Champions. Saya pikir kami pantas untuk mencapai ini karena kami berada di papan atas sepanjang musim bersama (Manchester) United dan Arsenal," terang Mancini.
"Kami sekarang memiliki delapan pertandingan sampai akhir musim ini dan kami akan melakukan segalanya untuk berada di Liga Champions musim depan," tegas mantan arsitek Inter Milan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Mancini juga mencoba menganalisis prospek kubu Eastlands di masa depan nanti. "Sangat sulit untuk memprediksi, di sepak bola situasi dapat berubah setiap lima pekan. Menurut pendapat saya, Manchester City akan menjadi salah satu klub top Eropa dalam lima tahun ke depan," pungkasnya. (Kompas.com)

Balon Ketua PAN saling klaim Kekuatan

Purwakarta (pelita)Musyawarah Daerah (Musda) Ke III DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupatan Purwakarta periode (2010-2015), tinggal dua hari. Masing-masing kandidat bakal calon (balon) kini tengah lakukan konsolidasi terhadap pengurus kecamatan hingga ranting desa dan mengklaim telah memperoleh dukungan suara.
Salah satu Balon tersebut diantaranya, Ragil Soekamto (Sekjen DPD/Anggota DPRD Ketua Fraksi), saat ditemui bedanews diruang sidang utama DPRD Purwakarta Jum'at (8/4) usai Rapat Paripurna mengatakan, dirinya akan bersaing sehat demi kepentingan partai kedepan sesuai dengan mekanisme yang dijalankan dalam Partai. ”Bersaing dengan sehat dan profesional tidak terlalu membuang energi jalankan aturan dan peraturan dalam Partai”, jelas Ragil.
Ragil mengklaim, dirinya akan meraih dukungan sebanyak 45 % dari 147 ranting dalam musda nanti.  Hal itu setelah melalui serangkaian pengamatan atas dukungan serta dorongan dari para pengurus di tingkat cabang dan ranting, katanya.
Ditempat yang sama, balon lainnya Asep Amidin (Bendahara DPD/Anggota DPRD) menyatakan pihaknya akan jalin kemesraan dalam Musda nanti. Hal itu sah-sah saja di tubuh partai PAN, tidak menutup kemungkinan dirinya akan jalin Koalisi berdua. “Bisa saja itu tercipta Koalisi (RAS) Ragil Asep Amidin  kata
Kalau  Ragil mengklaim memperoleh dukungan sebanyak 45 %, Asep mengklaim akan meraih dukungan suara sebanyak 46 %, dan sisanya untuk kandidat Balon lainnya, ungkap Ketua Badan Legeslasi DPRD Purwakarta ini
Sementara itu, Ir. Awod Gadir  yang juga Balon dlam musda PAN tersebut, ketika ditemui bedanews disekretarit DPD PAN jalan Basuki Rahmat No 84 Sindang Kasih Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta, Jum'at (8/4), menyatakan dirinya merasa terpanggil untuk mencalonkan diri dalam Musda dan jika terpilih Awod berjanji akan menjalankan amanah partai sesuai dengan misi dan Visinya.

Mobil Kijang Tabrak Palem, Tiga Orang Tewas

PURWAKARTA, .- Tiga tewas dan delapan penumpang lainnya luka-luka saat sebuah mobil Toyota Kijang Super mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Pasawahan-Wanayasa tepatnya di Jalan Umum Kampung Pameungpeuk, Desa Wanasari, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, Minggu (3/4) sekira pukul 9.00 WIB. Rombongan penumpang mobil Kijang tersebut berasal dari Jakarta Selatan tujuan Lembang guna merayakan reuni SMA.
Ketiga korban tewas itu adalah Fauziah (25) warga Pancoran Baru RT 07 RW01 Jakarta Selatan, Fahrurroji (26) warga Duren III RT 07 RW 06, Pancoran, Jakarta Selatan dan Fahmi (28) warga Duren III RT 02 RW 06, Pancoran Jakarta Selatan. Sedangkan korban luka-luka adalah Yeni (21) warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Suci Purwati (21) warga Jalan Duren III RT 08 RW 05, Pancoran, Jakarta Selatan, Jakwan Ependi (29) warga Pancoran Barat RT 13 RW 06, Jakarta Selatan, Hafiah (23) warga Pancoran Barat, Jakarta Selatan. Lalu, Ferdi (23) warga Pancoran Barat IV Jakarta Selatan, Aris (28) warga Jalan Duren III Rt 11/06, Jakarta Selatan, Tuti Alawiah (20) warga Jalan Mampang Prapatan RT 08 RW 05, Jakarta Selatan dan Fatur Rido (20) warga Pancoran Barat RT 07 RW 01, Jakarta Selatan.
Kasatlantas Polres Purwakarta Ajun Komisaris H. Sudewo  mengatakan kecelakaan yang merenggut korban jiwa itu diduga sopir tidak berhati-hati saat memacu kendaraannya hingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Menurut dia, berdasarkan olah TKP kejadian yang menimpa mobil Toyota Kijang nopol B 1987 MK berawal dari mobil rombongan asal Jakarta itu melaju di jalanan yang lurus tujuan Wanayasa. Entah kenapa, saat tengah melaju mobil tersebut oleng ke kiri jalan dan bagian samping kanan mobil menabrak pohon palem yang berada di bahu jalan.
“Petugas yang tiba di lokasi mendapatkan tiga korban tewas dan delapan penumpangnya luka-luka. Para korban oleh petugas kemudian dibawa ke rumah sakit Bayu Asih Purwakarta,” katanya.

Agama Roh Budaya

Agama,dalam ungkapan Jawa,bagaikan ageman atau pakaian. Orang berpakaian itu untuk menutup aurat, untuk menjaga kesehatan, dan agar pantas dan nyaman ketika bergaul dengan sesama.

Rumah saya di kampung berdekatan dengan dua masjid yang selalu ramai oleh jamaah dan anak-anak bermain. Suasana kauman ini berpengaruh bagi lingkungan sosial dan penduduk yang tinggal di seputar masjid. Orang merasa enteng datang ke masjid untuk ngobrol-ngobrol, terutama di sore hari menjelang magrib. Atau siang hari untuk mandi sehabis dari kerja di sawah lalu sekalian salat zuhur.

Roh dan ajaran agama menyatu dalam kehidupan masyarakat. Ekspresi keberagamaan yang paling mudah dilihat bagi anak-anak adalah aktivitas ritual seperti salat, mengaji, dan puasa.Tapi setelah dewasa, saya baru menyadari bahwa agama dan budaya bagaikan roh dan tubuh. Lewat budaya dan tradisi lokal, ajaran agama diekspresikan sehingga muncul apa yang disebut local genius atau local wisdom.

Di desa, jika orang tidak mencuri atau berbuat yang hina,itu didasari oleh penghayatan norma agama yang telah melembaga ke dalam tradisi sosial. Rasa malu masih sangat kental dan ajaran tentang rasa malu itu sering saya dengarkan waktu khotbah Jumat, bahwa malu sebagian dari iman. Peristiwa kehilangan akibat pencurian praktis tidak pernah saya jumpai di desa.

Masyarakat masih memegang teguh pesan agama bahwa mencuri itu sangat dikecam oleh Gusti Allah. Kalau saja tidak memiliki keyakinan dan tradisi beragama, mungkin sekali hidup di desa yang secara ekonomi tertindas oleh kota hanya melahirkan keluh kesah,kekecewaan, dan kemarahan.

Karena kuatnya keyakinan agama, berbagai himpitan hidup masih tertahankan (bearable) dan diberi makna, bukannya putus asa lalu bunuh diri seperti terjadi di berbagai kota dunia yang secara ekonomi melimpah dan tingkat pendidikannya pun tinggi. Merekonstruksi ulang kehidupan beragama di kalangan masyarakat awam lalu terbayangkan bagaimana gambaran masyarakat purba ketika awal mula para nabi utusan Tuhan itu mulai menyampaikan wahyu.

Dulu para umat yang diseru itu hidupnya di padang pasir yang ganas atau wilayah yang rimbun dengan menyandarkan diri pada peternakan. Berbahagialah, penduduk Nusantara ini hidupnya sangat nyaman, ada lautan, daratan, dan pegunungan dengan cahaya matahari yang melimpah.Pada abad-abad lalu ketika agama lahir, masyarakat belum mengenal televisi, mobil, supermarket, lembaga sekolah, dan berbagai fasilitas teknis yang menawarkan kenyamanan hidup seperti sekarang.

Oleh para rasul Tuhan mereka diajari tentang asal-usul dan tujuan hidup manusia. Dikenalkan pada tauhid, tiada ilah kecuali Allah. There is no god but God.Ajaran tauhid ini disampaikan secara berkesinambungan dari rasul yang satu ke rasul berikutnya sampai Rasulullah Muhammad sebagai penutup para nabi. Menurut Alquran,Allah tak akan menghukum suatu kaum sebelum mereka kedatangan rasul Tuhan yang mengajarkan tauhid dan kebajikan hidup.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa jumlah nabi yang menerima ajaran tauhid itu lebih dari 100.000. Jadi mungkin-mungkin saja bahwa di lingkungan masyarakat Yunani, Mesir, India, dan China purba dulu sudah ada nabi yang mengajarkan ketuhanan dan kebajikan hidup. Dan siapa tahu di wilayah Nusantara ini dulu kala juga sudah ada nabi.

Karena alam semesta dan manusia sama-sama ciptaan Allah, adalah logis saja kalau di dalam hamparan semesta dan dalam diri manusia terdapat goresan lukisan Ilahi sehingga perilaku alam dan manusia mengandung keindahan, kebaikan, dan kebenaran apa pun etnik, suku,dan agamanya.Kehadiran rasul Allah yang membawa wahyu itu untuk mengingatkan yang lupa dan meneguhkan kebaikan yang sudah melekat serta mendidik dan menyempurnakan lagi ajaran Tuhan, terutama tentang tauhid.

Di lingkungan masyarakat Jawa, penghayatan pada nilainilai transenden begitu nyata. Pengaruh Hindu-Buddha tidak lenyap, lalu diperkuat oleh Islam.Berakar pada keyakinan kuat bahwa dunia fisik atau materi ini bukan rumah abadi manusia. Saya masih ingat, di masjid sebelum salat jamaah dimulai selalu diadakan pujipujian dengan syairnya yang religius.Atau ketika orang tua menggendong anak sambil menidurkannya.

Samar-samar saya masih teringat syairnya: Eling-eling sira manungsa, nggonmu bungah eneng donya Malaikat juru pati, ngliraknglirik maring sira. Nggone nglirik malaikat, arep nyabut nyawanira Nggone nyabut angenteni, dawuhe kang Maha Suci. (Ingatlah hai manusia, engkau bersenang-senang hidup di dunia Malaikat maut senantiasa mengintaimu Dia mengintai untuk mencabut nyawamu Kapan waktunya,hanya menunggu perintah TuhanyangMahaSuci).

Tidak hanya di kampungku, di negeri Arab tempat Islam pertama lahir dan berkembang pasti terjadi hubungan dialektis danakulturatifantaranilai-nilai Islam dan budaya Arab. Apa yangdisebutmakanan,pakaian, dannyanyian Arab sifatnya pasti kultural.

Problem orang-orang desa muslim seperti masyarakat saya lalu menganggap apa yang serba-Arab itu baik dan mesti sejalan dengan Islam.Padahal tidak selalu demikian halnya. Tapi saya selalu menghargai unsur budaya yang baik-baik dari mana pun datangnya. Sayang jika pikiran dan hati hanya dijadikan keranjang untuk mengumpulkan koleksi hal-hal yang buruk.

PROF DR KOMARUDDIN HIDAYAT
Rektor UIN Syarif Hidayatullah             


Sumber:SINDO

Populasi Elang Jawa Tinggal Lima Ekor


KUNINGAN – Populasi elang jawa di kawasan Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan dan Majalengka, saat ini semakin memprihatinkan. Pasalnya, jumlah hewan tersebut...